Tarbawi Edisi 239

 Tarbawi Edisi 239- Th.12, Terbit 5 November 2010

Dirosat (Kajian Utama)

Alam disekitar kita bicara lagi. Ya alam bicara lagi dengan caranya sendiri. Alam bicara dengan membuat luapan air yang mengalir deras, alam bicara dengan membuat guncangan, alam bicara dengan menumpahkan lahar panasnya, dan kemudian meninggalkan luka dan kepiluan di tengah – tengah kita. Kita tidak akan pernah bisa mengalahkan alm. Kita hanya harus memahaminya. Kita kadang gagal membaca simpul – simpul kesalahan kita terhadap alam. Memahami logika – logika dan peristiwa – peristiwa alam yang sering menyentak kesadaran kita dari kelalaian dan kealpaan.

 Dzikroyat (Kenangan)
Sulami, Puteri Keempat Mbah Maridjan
Mbah Maridjan merupakan sosok yang banyak diketahui khalayak sebagai juru kunci Gunung Merapi yang ditugaskan oleh keraton Yogyakarta. Meninggalnya Mbah Maridjan banyak menimbulkan polemik, termasuk karakter Mbah Maridjan sendiri. Sulami, salah satu anak Mbah Maridjan menceritakan seperti apa sosok ayah di mata mereka. Ada banyak kenangan mengharukan sekaligus menggelikan dalam penuturannya ketika ditemui Tarbawi di Yogyakarta.

WIJHAT

Takdir Kata-Kata

Mu’jizat Al Qur’an

Cara Al Qur’an Membentuk Kepribadian yang Kuat
Alamiyat
Turki, Meretas Jalan Menuju Pembebasan Jilbab
RUHANIYAT
Kenikmatan saat – saat awal

THUMUHAT

Menafsir Peristiwa
Al Qur’anmemaparkan peristiwa sejarah dengan kadidah – kaidahnya bukan dengan rincian – rinciannya. Begitulah caranya. Maka teks selamanya akan abadi karena ia terlepas dari kekhususan ruang dan waktu. Lalu menjadi lentur hingga sanggup merengkuh keabadian.

JAULAT (Catatan Perjalanan)

Mengunjungi Museum Tanah, Cerita lain tentang Indonesia yang Kaya Raya
Menyaksikan makromonolit, semacam miniatur susunan tanah yang dibuat dari bahan dan dengan urutan yang sama dengan aslinya, rasa kagum sketika merasuk. Dan bila dilihat dari konteks Indonesia, ternyata dari 12 jenis ordo tanah yang ada di dunia, 10 ordo dimiliki oleh Indonesia.

LIQOAT

Dr. Syamsuddin Arif, MA, (Pemikir Islam)
Belajar banyak tentang filsafat dan Barat, tak membuat Dr Syamsudin MA ke barat-baratan atau tersihir dengan filsafat Barat sebagaimana terjadi pada banyak ilmuwan di negeri ini. Sebaliknya, cendekiawan Islam asli Betawi ini kritis terhadap pemikiran Barat. Dalam bukunya,’Orientalis dan Diabolisme Pemikiran’, misalnya, pengajar ISTAC (International Institute of Islamic Thought and Civilization) ini dengan gamblang membedah jebakan – jebakan pemikiran orientalis.
KEARIFAN KOMUNITAS
Komunitas Anti Rokok Indonesia (KARI)
Agar tak ada lagi korban berjatuhan.
Dapatkan Majalah ini segera! Hub 081391004706

0 komentar:

Posting Komentar

Terlaris Pekan Ini

 

Copyright © 2010 Majalah Tarbawi All Rights Reserved

Design by Dzignine

Maintenance by Indra