Tarbawi Edisi 210



Dirosat l Kajian Utama

Menghargai Apa yang Tampak Apa Adanya

"Siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, tidak mensyukuri yang banyak. Siapa yang tidak bersyukur kepada manusia, tidak bersyukur kepada Allah. Mmbicarakan nikmat Allah adalah bentuk syukur dan meninggalkannya adalah kufur" (HR Ahmad)

Hidup hanyalah kumpulan interaksi. Saat-saat kita saling memantulkan penampakan lahiriyah. Antara kita dan orang-orang disekitar kita. Antara kita dan benda-benda disekitar kita. Anatara kita dan peristiwa-peristiwa yang mengitari kita. Lalu di dasar batin kita harus mencari tafsir atas semua yang tampak. Dan disitu letak jebakannya. Di situ pula letak ketertipuan sebagian kita. Di situ pula, tempat kita gagal atau sukses dalam menghargai. Terlebih untuk yang tampak adanya.


Liqoat l Tatap Muka
Prof. Deddy Mulyana,M.A.,Phd (Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD).;[l

"Banyak Orang Pintar, Sedikit yang Punya Integritas"
Sampai tahun 80-an paradigma objektivis mendominasi riset ilmu sosial di Indonesia. Paradigma ini menekankan kebenaran empiris, bahwa fenomena sosial mestinya dilihat sebagaimana halnya fenomena alam yang objektif, pasti dan terukur.

Beberapa cendekiawan kemudian mempopulerkan pendekatan lain, yakni paradigma subjektifis
, yang meyakini fenomena sosial sebagai entitas unik dan lebih kompleks. Diantara mereka adalah Prof. Deddy Mulyana,MA,PhD yang kini menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung.



Wijhat l Perspektif
Belajar Mendengar

Komunikasi tak sekadar bagaimana kita berbicara tetapi juga bagaimana kita mendengarkan. Keduanya memang tak dapat dipisahkan. Dalam definisi klasik komunikasi, ada sender (pengirim) dan receiver (penerima), Ada yang berbicara, ada juga yang mendengarkan. Masalah terjadi ketika porsi bicara dan mendengar tidak seimbang lagi.

Ufuqiyat l Cakrawala
Emas Sebagai Pilihan Berinvestasi

Berinvestasi adalah salah satu ikhtiar kita dalam mengupayakan agar rezeki yang dikaruniakan Allah swt, bisa berkembang dan bertambah, serta terciptanya keseimbangan dan kesinambungan finansial antara hari ini dan esok. Berinvestasi adalah bagian dari cara kita mengantisipasi masa depan yang tak pernah bisa kita prediksi, dengan menyiapkan perbekalan secara baik dan terencana, untuk kita atau untuk anak-anak keturunan kita.

Layaliat l Semalam
Semalam di Masjid Ta'awun Puncak
Malam kian larut saat Tarbawi tiba di Majid Ta'awun Puncak , Bogor. Masjid Ta'awun menjadi saksi kisah ratusan bahkan ribuan orang yang sengaja datang dengan berbagai macam keperlunnya.



Jaulat l Catatan Perjalanan

Komunitas Kreatifitas"Kandank Jurank Doank"

Menapaki Proses Hidup dengan Amal Shalih
Rumah-rumah modern yang tertata rapi berdiri tegak, dengan coraknya yang beraneka ragam. Di dalam kompleks itulah, "kandank Jurank Doank" berada. Di tempat itu Dik Doank membuka sebuah sekolah alam, yang dirintisnya sejak tahun 1993. Anak asuhan Dik Doank pernah mencapai 2500 orang dari berbagai status dan latar belakang.


Alamiyat

Fase Baru Pejuangan Palestina "Perlawanan Tak Selamanya Harus dengan Senjata"


Dzikroyat l Kenangan
Iip Robiatul Adawiyah, 26, Pendidik anak-anak TKI di Lumajang
"Mereka tidak hanya butuh makan, Tapi Juga Perhatian Orang Tuanya"


Wahat l Oase

Kita Sangat Membutuhkan Ramadhan, DR. Aidh Abdullah Qarni

Ruhaniyat
Agar Kita Menjadi Rijaal

"Rijaal", Secara leterlek artinya para laki-laki. Tapi kata rijaal dalam bahasa arab itu, tidak bermakna fisik melainkan mengandung makna keberanian, ketulusan, konsistensi dan kepahlawanan, pengorbanan, dan semacamnya. Itulah yang disinggung dalam surat An Nuur ayat 27, rijaal yang tidak dilupakan oleh perniagaan dan jual beli dari mengingat Allah swt, shalat dan membayar zakat.



0 komentar:

Posting Komentar

Terlaris Pekan Ini

 

Copyright © 2010 Majalah Tarbawi All Rights Reserved

Design by Dzignine

Maintenance by Indra