Dirosat (Kajian Utama)
Ketika Kita diterpa sakit, maka sakit itu biasa. Yang penting adalah mencari tahu kenapa kita sakit. Apakah Allah sedang menegur kita karena sebuah kekhilafan, atau karena kita tidak bisa mensyukuri kesehatan itu dengan memeliharanya. Ketika kita gagal, maka kegagalan itu adalah hal yang wajar. Mengambil pelajaran adalah proses menumbuhkan, mematangkan, dan menguatkan kesadaran kita tentang makna yang sesungguhnya dari semua realitas diri kita, realitas diri kita, realitas lingkungan kita, realitas orang lain, realitas alam, dan realitas perjalanan hidup kita dari mana bermula dan kemana berkesudahan. Karenanya, mengambil pelajaran jauh lebih mendasar dari pada belajar itu sendiri.
Liqoat
Janwar bin Nurdin, MSc
Peraih Medali Emas Geneva Inventions 2011
Janwar bersama tim King Saud University (KSU) mendapat perhatian juri atas penemuan insulator ramah lingkungan untuk konservasi alam dan energi. Tim juri internasional yang terdiri dari 35 pakar dan ahli dari berbagai latar belakang ini pun memutuskan bahwa tim dari ayah tiga orang anak layak mendapatkan pengargaan yang membanggakan itu. Simak wawancara lebih lengkap tentang pengalaman dan serta aktivitasnya saat ini di rubrik liqoat.p>
DZIKROYAT
Endo Senggono (51), Penjaga Perpustakaan HB Jassin Selama 24 Tahun
Kecintaannya kepada sastra merupakan hal yang tidak di sengaja. Alumnus Universitas Indonesia jurusan Sastra Indonesia ini diminta menunggu perpustakaan pribadi milik dosennya sendiri, Hans Bague Jassin atau yang lebih dikenal dengan HB Jassin. Endo yang waktu itu baru lulus kuliah langsung diminta menjaga perpustakaan tanpa gaji, hanya uang transport harian. Endo yang terkena polio sejak usia satu tahun ini, menjaga perpustakaan sambil menunggu panggilan kerja. Tapi justru karena kecintaannya terhadap sastra, tawaran-tawaran pekerjaan ditolaknya dan dia memilih untuk berada di perpustakaan ini. Endo yang mengawali pekerjaannya sebagai penjaga perpustakaan sejak tahun 1987, dan diangkat menjadi PNS pada tahun 1997. Namun perpustakaan yang menyimpang ribuan karya sastra kuno dan baru ini, kini terancap ditutup karena kekurangan dana. ”Dulu kami sempat dapat dana dari pemerintah Rp 500 juta per tahun. Kini hanya Rp 50 juta. Padahal untuk perawatan sendiri, bisa 30 juta perbulan,” ujar Endo. Kini, dia merasa, tidak ada kepedulian dari pemerintah terhadap karya sastra.
JAULAT
Bercengkrama dengan Rusa di Cariu
Jika ingin merasakan suasana hutan, datanglah ke Cariu. Tak hanya bisa melihat pepohonan dan gunung, kita juga bisa bercengkrama dengan rusa. Ada sekitar 60 ekor rusa di penangkaran rusa yang terletak di Desa Buana Jaya, Kecamatan Tanjung Sari, Cariu, Bogor. Dari Jakarta paling tidak waktu tempuhnya bisa mencapai 3 jam, tapi hanya 30 menit dari Cianjur. Rusa yang terdiri dari jenis rusa totol (Axis axis), Rusa Jawa (Axis Timorensis) dan Rusa Bawean (Axis kuhlii) ini berkeliaran di areal sekitar 5 hektar. Agus Supriyanto, penjaga kawasan ini mengatakan bahwa rusa-rusa ini tergolong rusa jinak. Namun, pengalaman pahit pernah dialami Agus saat menjaga rusa-rusa ini. Simak kisahnya dalam rubrik Jaulat.
WIJHAT
Antara Humor dan Horor
MUKJIZAT AL QURAN
Prinsip Emas Manajemen Waktu- seri terakhir
ALAMIYAT
Syaikh Faisal Maulani Rahimahullah
Kepergiannya Menyisakan Duka, Tapi Memberi Kebanggan
RUHANIYAT
Hayatun Thayyibah
Berlangganan, hubungi Bu Tri – 081391004706
0 komentar:
Posting Komentar