Dirosat (Kajian Utama)
Jadilah Teman dekat Yang Tidak Menyandera
Teman adalah karunia. Terlebih jika ada kedekatan yang membangkitkan gairah iman dan amal saat bersamanya. Sayangnya tidak semua teman dekat membawa kesan yang demikian. Bahkan seringkali sebaliknya. Kita yang barangkali saat ini juga menjadi teman dekat bagi seseorang, bisa jadi justru menyusahkannya. Ada banyak keputusan kita yang bisa menyandera teman dekat sendiri. Meskipun kadang kita tidak menyadarinya.
Dzikroyat (Kenangan)
Kasimin (64), Pelestari Tanaman Obat Keluarga:“Perlakukan Tanaman Sebagaimana Kita yang Hidup”
Sejak 1982, Kasimin tak lelah berburu obat. Demi sebatang tanaman, pria kelahiran Gresik itu rela menjelajah hutan. Dari satu daerah ke daerah lain, berburu tanaman obat. Hatinya seolah menyatu dengan tamanan obat. Jika istrinya lupa menyiram, telinganya berdengung, seolah mendengar rintihan tanaman-tanaman itu. Di usianya yang mulai senja, di mulai khawatir, tak ada yang meneruskan kearifan lokal itu.
Kearifan Kota
Di Lubuk Beringin, Kabupaten Bungo, Jambi, warga seolah hidup terasing. Jalur transportasi dan komunikasinya terbatas. Namun, kearifan lokal telah menjadikan mereka hidup mandiri dan harmoni. Terbukti, kemelimpahan alam hanya akan berarti jika disikapi dengan sikap arif.Kearifan Komunitas
Indonesian Railway Preservation Society (IRPS)Tak hanya mencintai kereta api, mereka juga peduli sejarahnya. Jadilah hobi yang agak serius: konservasi sekaligus menelusuri jejak masa lalu. Begitulah IRPS mewujudkan cintanya pada kereta api. Mereka menelusuri jalur-jalur kereta yang sudah mati, mencari jawaban rasa penasaran. Toh mereka berhasil menemukan fakta tentang stasiun tertua, yang mengkoreksi pendapat sebelumya.
Mu’jizat Al Qur’an
Sedikit Tidur Itu Lebih Baik.Tidu selama delapan jam setiap hari atau hampir setiap hari, sudah lama dianggap sebagai rentang waktu tidur yang ideal. Tetapi penelitian baru mengatakan, bila tidur selama itu jika dilakukan setiap hari , justru lebih mempersingkat masa hidup.
Jaulat (Catatan Perjalanan)
Mengejar Ketertinggalan di Pesantren ManulaKakek-nenek itu datang dari berbagai daerah. Di Desa Gunung Geulis, Kecamatan Sukaraja, Bogor, Jawa Barat, mereka nyantri. Sebagiannya adalah para tokoh masyarakat, bahkan ada juga tokoh agama. Mereka menyadari, ternyata banyak yang belum dipelajari. Meski telah berusia lanjut, tak ada halangan untuk terus belajar, mengejar ketertinggalan dan berharap memperoleh husnul khatimah.
0 komentar:
Posting Komentar