Tarbawi Edisi 275






Dirosat l Kajian Utama


Bila Takut Kehilangan, Jangan Lampaui Kewajaran

"Ketakutan dan kesusahan itu dapat menghancurkan potensi besar, dan mengubah wajah-wajah berseri dan bercahaya menjadi layu" (Syaikh Muhammad Al Ghazali rahimahullah)

Rasa Takut dan Seekor Burung yang Disimpan Bilal
Oleh Ahmad Zairofi M

Menguasai Diri Melawan Rasa Takut
Oleh Sulthan Hadi

Liqoat l Tatap Muka

Ir. Bibong Widyarti, Aktifis Aliansi Organisasi Indonesia
"Selaras Dengan Alam"

Berawal dari keputusan pribadi dan keluarga, Bibong Widyarti menekuni dunia organisasi bukan karena kebutuhan khusus, tetapi lebih karena keyakinan bahwa makanan semestinya tak sekedar memenuhi kriteria halal, namun juga harus thayib (baik)

Lebih mendasar lagi, tandas ibu dua orang anak ini, kehidupan organik berarti menyelaraskan hidup dengan alam. Hanya dengan kembali mewujudkan keseimbangan alam, hidup manusia akan tenang dan bahagia. Pada edisi ini Tarbawi berkesempatan mewawancarai Alumni IPB ini seputar lingkungan dan hidup organik dirumahnya, Pesona Kayangan Depok.

Wijhat l Perspekftif

Seri 19 Dinamika Komunikasi ," Memori dan Komunikasi"

Tak akan komunikasi tanpa memori. Mulai dari makna perlambang sampai pada tema-tema perbincangan, semua adalah produk memori. Keputusan-keputusan komunikasi, baik isi maupun artikulasi sepenuhnya dibangkitkan oleh memori. Jadi bila memori layaknya sebatang kanvas, maka pengalaman hidup kita adalah lukisan yang terus kita buat diatasnya. Lukisan ini pada dasarnya permanen, yang sapuan kuas sebelumnya terus memengaruhi sapuan kuas setelahnya, karena ada mekanisme pembangkitan pengalaman (recalling)

Kearifan Kota

Lingkungan Layak Anak

Di sebuah Rukun Warga (RW), di Depok, Jawa Barat, para orang tua menghadirkan kepedulian lebih untuk anak-anak mereka. menciptakan apa yang mereka sebut dengan 'Lingkungan Layak Anak'. Itu bahkan menjadi yang pertama di Kota Administratif itu.

Ufuqiyat

Legalitas Kaum Sodom, berawal dari Terminologi Gender

Sekitar 15 tahun silam, awalnya hanya kemunculan terminologi gender muncul disebuah dokumen PBB. Tapi dari terminologi itu, berkembang dan meluaslah pemaknaannya hingga mengesahkan pernikahan laki-laki dan laki-laki, perempuan dan perempuan, hingga transeksual, perempuan yang menjadi laki-laki, atau sebaliknya.

Dzikroyat

Dessy Suprihartini, Relawan Kesehatan di Pelosok Desa Tertinggal
"Sedih Rasanya kalau Melihat Kondisi Mereka"

Ketika saya kelas 5 SD, ayah meninggal karena kanker paru-paru. Ayah saya seorang tentara. Saat itu, pangkat ayah belum tinggi dan penghasilannya tidak besar. Setelah ayah meninggal, kehidupan ekonomi keluarga kami semakin susah. Untuk beli sepatu saja, ibu tidak punya uang. Rasanya sakit jadi orang susah. Semenjak itu saya bertekad, saya ingin membantu orang yang tidak mampu.

Setiap hari saya berkeliling mengecek kampung-kampung jika ada warga yang sakit. Biasanya saya berangkat pagi dan pulang jam 4 sore. Saya berangkat ketika suami pergi bekera dan anak-anak berangkat sekolah.

Jaulat l Catatan Perjalanan

Museum Layang-layang
Tak hanya Permainan, tapi Juga Misi Budaya

Banguanan museum berbentuk rumah joglo khas jawa Tengah ini terdiri dari satu ruangan besar dan sebuah ruangan kecil. Di dalam ruangan besar terdapat ratusan layang-layang.

Alamiyat

Dunia diambang Epidemi Seksual, Sejumlah Negara Restui Pernikahan Gay

Setelah berhasil mendapat hak "kemitraan sipil", kini kaum gay dan lesbian Inggris berusaha memperoleh legalitas pernikahan. Sejumlah kantor pendaftaran pernikahan di Inggris, saat ini sudah mempunyai rujukan hukum untuk melegalkan pasangan sejenis, yang akan mulai diberlakukan tahun 2015. Undang-undang itu hanya tinggal menunggu restu gereja saja.

Khazanah

4 Bocah Pejuang Kehidupan

Dunia seringkali menyajikan paradoks. Anggapan bahwa Anak-anak pada umumnya hidup dalam kemanaan tak selalu benar dalam kenyataan. Tak sedikit di antara anak-anak ini harus menerima beban atau mengambil peran melebihi usianya. Tarbawi merangkumnya dalam 4 bocah pejuang kehidupan.

Ruhaniyat l Nasihat Ruhani

Jika Hidup Tanpa Kenal Allah..

Renungkanlah, Jika kita menjalani hidup tanpa merasakan rindu bertemu Allah swt. Jika, hidup yang kita lewati dengan berbagai likunya ini, tidak diiringi rasa bergantung dan bersandar pada Allah swt. Jika kehidupan yang kita jalani ini, tidak disertai dengan rasa kebersamaan dengan Allah swt. Bayangkan, jika hidup kita tidak mengarah pada keinginan untuk mencari ridha-Nya dengan mengikuti tuntunan Nya. Bagaimana kehidupan kita, jika kita tidak mengenal Allah swt?

0 komentar:

Posting Komentar

Terlaris Pekan Ini

 

Copyright © 2010 Majalah Tarbawi All Rights Reserved

Design by Dzignine

Maintenance by Indra