Tarbawi Edisi Khusus : Ketika Ibu Masih Saja Berterima Kasih Kepada Kita



Ketika Ibu Masih Saja Berterima Kasih Kepada Kita

"Ibu adalah segala sesuatu yang ada dalam kehidupan ini, yang dia menghibur saat duka, memberi harapan dalam putus asa, dan kekuatan dalam kelemahan" Kahlil Gibran

Dirosat l Kajian Utama

Terima Kasih Ibu Kepada Kita
Dari keseluruhan apa yang kita lihat dari kasih ibu, tampaknya tidak ada yang lebih menghentak rasa melebihi ucapan terima kasihnya kepada kita. Itu melebihi apa yang bisa kita bayangkan tentang beragam ekspresi senang. Terima kasih ibu adalah momen sangat emosiaonal bagi setiap kita yang bisa memahaminya.....

Kemuliaan Ibu dalam Kosa Kata Al Qur'an
"Dan kami  perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya (al walidain); ibunya (al umm) telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah." (QS. Luqman : 14)

Ibu yang Berterima Kasih Sejak Kita Baru Tanda-tanda Ada
Bagi seorang Ibu, kelahiran kita, anaknya, disisinya adalah muara segala terima kasihnya. Meski ia tak pernah tahu, kelak akan seperti apa kita, anak-anaknya, tapi ibu telah berterima kasih sejak kali pertama kita hadir ke muka bumi ini. Terima kasih itu terus dan terus ia berikan, bahkan sebelum kita bisa berbuat apa-apa.

Terima Kasihnya Jauh Lebih Besar dari Pemberian Kita yang Apa Adanya
Bagaimana bisa, ibu masih saja berterima kasih pada kita, anak-anaknya. Padahal yang telah ia berikan pada kita sungguh tak terkira. Membalas segala kebaikan ibu sudah selayaknya, tapi bagaimana bisa? jelas tak mungkin bila ukurannya sebanding. Tapi, ibu memberi tanpa mengharap balasan, maka dia tak pernah menuntut. Sebaliknya, Ibu selalu mengapresiasi apa yang kita coba berikan, meski itu sepele dan tak bernilai.

Meski Bakti Kita Tak Pernah Cukup, Terima Kasih Ibu Selalu Berlebih
Ibu tak pernah berharap balasan atas apa yang sudah diberikan untuk anak-anaknya. Dia hanya melakukannya. Begitupun, terima kasih ibu selalu berlebih

"Jazakillah khairan katsiran" ucap perempuan itu. Ia mengangguk sambil mengangkat amplop keatas keningnya. Destriyani sungguh tak pernah menduga reaksi tersebut yang akan diberikan ibunya. Itu menjadi kenangan yang terus ia ingat hingga bertahun kemudian.

Dia siang kala itu, ia hanya 'lucu-lucuan' memberikan sedikit penghasilan magang. Waktu ia masih kuliah. Nominalnyapun sangat tak seberapa, tak lebih dari uang jajan yang biasa ibunya berikan. Dokter hewan asal Tasikmalaya tersebut merasa kelu dan malu. Terlebih, berulang kali sang ibu mengucap terimakasih. Lalu menambahkannya dengan doa-doa.

Seperti Apapun Kita, Ibu Selalu Berterima Kasih dalam Doanya
Ketika mengucapkan terima kasihnya, ibu tidak berhenti disitu. Terimakasihnya berlanjut dengan doa, bertaut dengan pengharapan, menyatu dengan permintaan. Tanpa kita tahu, mungkin ibu selalu berdoa untuk kita. Tanpa henti. Tanpa putus. Di Siang hari, terlebih di gelap gulitanya malam.

Terima Kasih Itu Tentang Apa yang Kita Rasa
Seharusnya kita yang berterima kasih kepada ibu. Meski itu hutang yang tak akan pernah lunas. Dengan kata atau tindakan, bakti atau penghormatan, bahkan dengan apapun. Ibu adalah mata air kebajikan, yang memenuhi seluruh relung hidup kita. Dari awal hingga akhirnya. Tetapi kenyataannya justru ibu masih saja dan selalu tak pernah lupa berterima kasih kepada kita.


Liqoat l Tatap Muka
Prof.Ir.Totok Agung Dwi Haryanto,M.P.,Ph.D., Penemu Padi Gogo Aromatik

Alternatif Pangan dan Berkah Doa Ibu

Perspektif l Wijhat
Seri Sosio Tekno 3 , Revolusi Mobile

Mukjizat
Maha Benar Al Qur'an, Asi Sungguh Luar Biasa

Ruhaniyat l Nasehat Ruhani
Apakah Kita Ridha Kepada Allah ?

Untuk Pemesanan / Berlangganan silahkan hubungi Ibu Tri 081391004706



2 komentar:

{ Achev Sjafruddin } | 24 Juli 2018 pukul 05.10 mengatakan...

saya rindu majalah tarbawi

Anonim | 29 Agustus 2023 pukul 00.48 mengatakan...

Apakakah majalah Tarbawi masih terbit

Posting Komentar

Terlaris Pekan Ini

 

Copyright © 2010 Majalah Tarbawi All Rights Reserved

Design by Dzignine

Maintenance by Indra